[Review Buku] Resensi Novel Tokyo by Sefryana Khairil

Judul: Tokyo: Falling
Pengarang: Sefryana Khairil
Tebal: x + 338 halaman
Penerbit: GagasMedia
Cetakan: 1, 2013
Editor: Ayuning dan Gita
Romadhona



Sepasang wartawan bernama Thalia dan Tora berkeliling Tokyo dalan rangka liputan untuk majalah mereka. Mereka berdua bertemu tanpa sengaja. Tora tak sengaja menabrak Thalia di Tokyo Big Sight, saat acara International Fashion Fair.

Thalia adalah seorang fashion editor yang bekerja di majalah Belle Indonesia. Ia berpengalaman neliput beberapa acara fesyen di luar negeri, sehingga di Tokyolah kini perempuan itu berada, untuk meliput acara pameran fesyen Internasional sekaligus meliput beberapa acara dan tempat menarik di Tokyo.

Tora adalah seorang wartawan yang bekerja di majalah LiveLife. Ia berada di Tokyo karena ditugaskan untuk melipit festival serta tempat menarik di Tokyo. Ia juga seorang fotografer freelance.

Mereka berdua juga punya tujuan lain di Tokyo, yaitu karena mantan pacar mereka masing-masing. Thalia yang awalnya tidak begitu senang ditugaskan ke Tokyo, menjadi amat bahagia karena mengetahui mantan pacarnya, Dean, ada urusan bisnis juga di Tokyo. Thalia ingin berbaikan kembali dengan Dean. Begitu juga Tora, ia ingin bertemu Hana, mantan pacarnya - tinggal di Tokyo - yang tiba-tiba saja memutuskannya tanpa penjelasan. Ia mencari Hana karena ingin kejelasan mengapa Hana memutuskan hubungan mereka.

Karena Thalia tak ingin melepaskan Tora begitu saja dan memaksa Tora bertanggung jawab atas lensanya yang rusak - baru dapat diganti dengan spek yang sama setelah 2 minggu, sedangkan masa liputan Thalia baru 10 hari - Thalia dan Tora pun terjebak bersama. Mereka menjadi selalu bersama-sama, liputan bersama, makan bersama, jalan-jalan bersama. Dan mereka pun menjadi akrab dalam waktu singkat. Mungkinkah cinta timbul dalam waktu sesingkat itu? Baca kelanjutannya di novel ini. (kayak promo sinetron/ftv aja gue)

Review Curcol dulu sebelumnya, gak apa, kan? Boleh di skip kok kalo mengganggu. Sebelumnya bimbang antara beli novel ini atau novel trave(love)ing 2 soalnya setelah tanya2 om Google keduanya memiliki rating cukup bagus dan setelah bersemedi semalam, aku putuskan beli dua2nya dengan uang jajan tabunganku sendiri, mumpung lagi ada diskon 15% di tobuk terdekatku. Dan saat aku pergi ke tobuk dn hendak ke kasir membayar 2 buku tsb, aku pun memwriksa uang di kantongku lebih dulu. Dan, busett!! rupunya cuma ada 50ribu di kantongku, ini akibat aku lupa cek kantong sbelum pigi sih, padahal mamaku sudah mengingatkan. entah uangnya hilang atau lupa kebawa enggak tau deh :((. jadi, akhirnya aku pun memutuskan secara singkat untuk membeli novel Tokyo saja karena aku ini penyuka Jepang terutama manga dan animenya.

Mari, kita mulai dengan sebuah quote dari buku tersebut


"Anyone who falls in love is searching for the missing piece of themselves. - Haruki Murakami"

Oke, aku akui, memang tema ceritanya sudah umum, udah pasaran, udah mainstream. Tapi cara pengarangnya bercerita dan kata-kata yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan membuatku dapat mencerna novel ini dengan mudah sehingga aku membaca novel ini tamat hanya dalam dua hari. ( p.s.: rekor sebelumnya 3 hari).

Dan karena juga, gemas akan kedua karakternya, Tora dan Thalia, juga rasa penasaran akan hubungan mereka membuatku tak bisa stop membaca. Walau di novel ini, Thalia digambarkan sebagai cewek ceria yang bawel, tapi aku menyukai Thalia. Apalagi Tora yang tinggi dan tampak cuek dan dingin tapi sebernya perhatian, walau akhirnya aku akui Tora memang sedikit pengecut.


"If it is love, it will find a way."

Deskripsi tentang tempat-tempat di Tokyo, juga dapat dicerna otakku dengan mudah, karena pengarang mendeskripsikannya dengan kata-kata yang umum. Dan juga ada beberapa kosa kata Jepang baru beserta artinya yang menambah wawasanku akan Jepang.

Tapi, sayangnya tidak ada bahasan untuk manga maupun anime disini (dasar manga-lovers >bukan Otaku<), walaupun ada Gundam disini. Tapi, tidak apa deh :).

Dan juga ada beberapa typo, ini beberapa typo yang berhasil kucatat:

hlm 64: matanya bulatnya seharusnya mata bulatnya. hlm 118: tanya Thalia pelan pada Tora agar . Entah masih ada sambungannya atau kata-katanya tidak beraturan.

hal 296: Tora mengenggam jemari Thalia dengan hangat. Tora disini seharusnya Dean.

Tapi, typo diatas tidak cukup menganggu kenyamananku membaca. Toh, tetep kubaca sampai habis.


"Thal, love is a beautiful thing when you find the right person. Your love is the grand prize, so you have to wait for a man who is worthy." - Silvia, sobat Thalia.

Aku suka banget pada saat Thalia bersandar di bahunya Tora untuk numpang menangis. Dan, momen itu begitu tergambar jelas di otakku, walau orangnya samar-samar. Aaa~ <3 data-blogger-escaped-p="">
Jadi, aku beri rating 4/5 untuk novel Tokyo yang manis. Covernya pun cakep dan imut!


"Mungkin ada kalanya cinta butuh jarak. Bukan untuk berpisah, tapi untuk menguji besarnya cinta itu sendiri." - Tora
















































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita ABG | Cerita HOT | Cerita ABG ML (foto HOT)

How to Contact Me

Resensi Buku | Review Novel Once Upon a Love by Aditia Yudis