Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Marry Me?

Aku melirik jam tanganku. Dia belum datang juga. Sepertinya aku datang terlalu cepat. Salahkan jantungku yang tak hentinya berdebar-debar, seakan-akan menyuruhku untuk lebih cepat tiba di kafe ini. Aku menatap kotak kecil berwarna merah marun dalam genggamanku. Penyebab keteganganku ialah, karena kotak ini, lebih tepatnya, karena isi kotak ini, yang akan kugunakan untuk... Tring... Tring... Aku mengangkat kepalaku, begitu mendengar suara lonceng pintu masuk kafe berbunyi. Jantungku mendadak berdebar lebih kencang lagi. Gadisku sudah datang ternyata. Dan, sekarang ia berjalan ke arahku dengan senyum manisnya yang memikat. "Maaf, aku terlambat. Kamu sudah menunggu lama, disini?" Jika boleh aku menjawab jujur, sesungguhnya sudah sangat lama, karena aku tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk hal ini. Tapi, lidahku kelu. "Ti-tidak." Gadisku duduk. Ia menyelipkan untaian rambutnya ke belakang telinga. Alisnya terangkat, matanya menatap penasaran pada

Giveaway Tell Me Your Wish Oktober

Gambar
Dalam rangka mengikuti giveaway Tell Me Your Wish Spesial Oktober yang diadakan oleh mbak Nana, aku membuat post ini, yang berisi wishlist-ku. Sebelumnya, aku sudah pernah ikut GA ini pas pertama kali, tapi karena tidak menang, jadi kali ini berniat ikut lagi. Peserta GA diharuskan mempost (di blog/di note fb) wishlist bukunya seharga max. IDR 120.000. Jadi, wish me luck, guys :) Untuk buku yang pertama, aku ingin buku nonfiksi berjudul "Life Without Limits" karangan Nick Vujicic. Ini adalah kutipan yang diambil dari sinopsis buku ini: “Orang kerap bertanya bagaimana aku bisa bahagia walaupun tidak punya lengan dan tungkai. Jawaban cepatku adalah aku punya pilihan. Aku bisa merasa marah karena tidak punya tungkai, atau aku bisa bersyukur karena punya tujuan. Aku memilih sikap bersyukur. Kau juga bisa melakukannya.” — Nick Vujicic Ya, Nick Vujicic ialah seorang pria yang terlahir tidak berlengan dan bertungkai. Walau begitu, mengapa Nick masih bisa mensyukuri hidupn

Resensi Buku | Review Buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3" - Ajahn Brahm

Gambar
P.S. : Sebenarnya sudah lama selesai baca buku ini, tapi entah kenapa mood buat review baru muncul sekarang.. -_-". Setelah review buku 'Si Cacing' yang pertama, langsung loncat ke yang ketiga. Yang keduanya ngga ada karena belum habis dibaca, habis bukunya pun pinjam dari kakak saya. Buku ketiga aku yang beli sendiri. :) Buku yang ketiga ini merupakan buku terakhir dari seri Si Cacing dan berisi sebanyak 108 cerita didalamnya, berdasarkan kata pengantar buku, cerita-cerita ini untuk menginspirasi kita untuk menjadi lebih peka, mawas, tidak serius-serius amat dalam menghadapi ketidakpastian kehidupan dan kematian. Serta dapat menghadapi masalah sebagai bukan masalah, jika kita bisa menyikapi hidup dengan penuh ketulusan, penerimaan, dan kewelasan. Dan melalui buku ini, diharapkan dapat membuat kita menjadi pribadi yang makin hening dan bening. Cover buku ini merupakan gambaran dari cerita terakhir dalam buku ini, yaitu "Pikiran Monyet". Seperti biasa, b

Halo semua!

Hai semua. Rindu rasanya membuat post lagi di blog ini. Yah, terpisah dari kalian rindu tidak aku nge-post lagi di blog ini, hehe. (siapa yang rindu coba?) Walaupun tidak ada yang rindu, tapi kalau nelantarin blog seperti ini, aku melihatnya juga jadi ngga enak. Padahal, dulu masih rajin buat post. Aku tidak post sejak bulan Juli (post terakhir) karena ada 3 alasan: 1. Urusan sekolah yang membuatku sibuk, mulai dari ulangan, PR, tugas kelompok, dll. 2. Penyakit malas yang muncul. Mulai dari tiba-tiba malas baca buku (keuntungannya, nafsu buat beli buku jadi kecil), malas nerusin review buku, dan juga malas benahin blog yang sudah kusam dan banyak sarang laba-laba, jika diibaratkan sebuah rumah yang ditinggal kosong. 3. Nggak tahu mau post tentang apa di blog Dan sepertinya, memang penyakit malas yang paling mendominasi alasan aku jarang ngeblog, karena ada beberapa saat aku punya banyak waktu luang, tapi ngga benahin blog karena malas. Atau bisa ditambah, aku ngga mau melototi